Minggu, 10 Januari 2016

AWUG

http://resepcaramasak.com/wp-content/uploads/2015/07/Resep-Cara-Membuat-Awug-Bandung-Enak-Sederhana.jpg
Kalian tentu sudah sering mendengar makanan tradisional yang bernama Dodongkal. Nah, makanan tradisional yang akan kami sajikan di sini adalah makana tradisional yang memiliki bentuk dan cita rasa yang sama dengan Dodongkal namun berbeda istilah yaitu Awug. Awug merupakan salah satu hidangan tradisional yang berasal dari tanah Sunda. Namun seiring berjalannya waktu, makanan ini mulai dikenal ke daerah-daerah lain akibat banyaknya perpindahan penduduk yang pindah dari desa ke kota dan memulai peruntungannya dalam dunia kuliner sehingga membuat masyarakat di perkotaan mulai mengenal hidangan kuliner dari daerah lain seperti halnya dari pedesaan.
Makanan yang dibuat dari bahan dasar tepung beras dan isian gula merah yang meleleh dibagian tengahnya ini tengah terancam keberadaannya, bahkan bukan tidak mungkin jika kita terus membiarkannya, hidangan makanan tradisional ini akan sirna dan terlupakan. Pasalnya saat ini, daya beli masyarakat lebih cenderung dominan terhadap barang-barang atau produk luar negeri dengan kemasan dan brand yang lebih menarik sehingga membuat makanan lokal menjadi semakin kehilangan tempatnya di masyarakat, tidak terkecuali dengan makanan Awug.
Lalu apa sih yang membedakan antara Awug dan Dodongkal? sebenarnya tidak ada yang membedakan secara utuh dari kedua makanan ini. Karena makanan tradisional ini merupakan kue yang sederhana namun memiliki cita rasa yang nikmat, enak dan juga sehat. Baik secara tekstur maupun komposisi, sebetulnya hampir tidak ada perbedaan dari kedua makanan ini hanya saja memiliki sebutan yang berbeda di beberapa daerah. seperti misalnya di daerah Bandung orang lebih mengenal makanan ini dengan nama Awug, namun di daerah Jakarta dan Bekasi orang lebih mengenalnya dengan nama Dongkal, dan untuk di daerah Bogor, Subang dan Sukabumi sendiri lebih dikenal dengan nama Dodongkal. Walaupun makanan ini memiliki nama yang berbeda di beberapa daerah, tetapi tidak mengubah cita rasa dari makanan ini dan tetap saja digemari banyak orang. Walaupun saat ini sudah tidak banyak yang menjual makanan tradisional ini, makanan yang satu ini bisa mengobati rasa rindu pembeli untuk mencicipinya walaupun harus berkeliling mencarinya.
Awug sendiri dimasak dengan cara dikukus menggunakan kukusan berbahan bambu (aseupan) yang dimasak secara alami tanpa bahan pengawet atau kimia. Dan inilah yang menjadi salah satu ciri khas dari makanan tradisional yang satu ini. Tekstur belang-belang dengan bentuk segitiga membuat makanan tradisional ini menarik. Selain itu, makanan ini bisa dipotong beberapa bagian dan kemudian ditambah dengan taburan parutan kelapa yang membuat cita rasa Awug ini bertambah lezat. Sudah menjadi kewajiban bagi kita masyarakat Sunda yang seharusnya melestarikan warisan kebudayaan salah satunya dengan tidak melupakan makanan tradisional Awug ini. Selamat mencoba guys…(Resta, Widya)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar